Minggu, 03 Juni 2018

JAMPI-JAMPI NEK NAGA

JAMPI-JAMPI NEK NAGA

Dalam Thariqat Melayu Temenggung Penghulu Sanggau, dipercayai bahwa salah seorang Pangkal Lima atau Panglima adalah bergelar Nek Naga yang dipercayai ghaib dan jika memperlihatkan wujudnya seperti batu putih yang terasa sangat dingin. Nek Naga dapat dipanggil Ruh sucinya jika telah muncul Petuong di parak-parak rumah atau terjadi bencana peperangan maupun bencana lainnya yang membahayakan wilayah anak cucuk Nek Naga.
Jika telah saatnya di panggil, Temenggung Penghulu akan membuat lubang di tanah terbuka seukuran tempat pembakaran wangi-wangian. Selanjutnya mempersiapkan sehelai kain kuning seukuran tiga ruas jari yang kemudian di tulis rajah dengan minyak Misik yang berisi nama Temenggung Penghulu dan asal usul Nek Naga. Kemudian dalam kain kuning itu di isi tujuh butir beras kuning yang telah di lumuri minyak Ja’faron dan tujuh helai rambut yang telah gugur atau jatuh di dalam kamar ataupun yang tertinggal di sisir. Ketujuh butir beras kuning dan helai rambut itu dibungkus dengan daun sirih, yang selanjutnya dibungkus dengan kain kuning tadi.
Berikutnya kain kuning yang berisi daun sirih, tujuh butir beras kuning dan helai rambut di masukkan ke dalam tempat pembakaran wangi-wangian yaitu wangian Gaharu atau Kulit Kayu Lukai. Tempat pembakaran wangi-wangian di tempatkan ke dalam lubang tanah yang telah dibuat. Kain kuning tadi dibakar bersama wangi-wangian hingga habis. Kemudian bekas pembakarannya di tuangkan ke dalam lubang tanah dan di tutup kembali lubang tanah itu.
Selanjutnya Temenggung Penghulu mandi hadats dan bersuci. Setelah itu pergi ke sebuah gunung batu yang terdapat peninggalan altar batu dari nenek moyangnya dengan membawa alat pembakaran wangi-wangian, seperangkat sirih pinang beserta mayangnya, tujuh butir beras kuning yang telah dilumuri minyak Ja’faron dan satu koin Orang Tua sebagai syarat pengerasnya.
Sesampainya di gunung batu yang terdapat altarnya, Temenggung Penghulu duduk menghadap ke Timur dengan posisi kaki kanan menimpa kaki kiri dan jangan di silang. Dalam hal ini arah Timur atau arah Matahari terbit dipercayai sebagai arah kiblat pertamanya manusia yang kemudian dirubah arah kiblatnya menghadap ke Barat. Dan di arah kiblat pertama ini lah diyakini tempat asal usulnya Nek Naga.
Selanjutnya membakar wangi-wangian di dekat tubuhnya dan memakan sirih hingga tujuh kali untuk menghilangkan bau yang tidak sedap dari tubuhnya akibat pengaruh makanan yang telah dimakannya. Karena Nek Naga tidak suka bertemu orang yang badannya berbau tidak sedap seperti berbau belacan atau bahan makanan lainnya yang berbau busuk.
Berikutnya menghamburkan tujuh butir beras kuning ke udara ke arah Timur, kepala ditundukkan ke kiri ke arah jantung dan mulai membaca jampi-jampi sambil menepuk-nepuk batu yang menjadi tempat untuk duduk.
Adapun jampi-jampinya yaitu :
Besyum eloheykha aleyhon harakhman harachum khimimhodu
Laadonai eloheykha harachamim haolamimharakhman
Hatehillah leeloheykha ribbon haolamim
Besyum eloheykha adonai elaharachamim
Barukh attah adonai eloheykha numelekh haolam
Melekh yom haddiin harakhimim elekha nabod
Haweharachum hamolekh beyomhaddiin
Kiyadin adonai ammo wealavadayav yitnecham
Adonai leorekh yamimneheni beorakh mishor
Otekha navod weleyesyuatkha naqoveh
Eloykha adonai eqrawe eladonai etchannan
Lehayyim lalekheth beorakh hatsadiqqimLo
Nechnu beorakh meyasarim
Oracham syel elleh asyer nitachah hachemmah
Eloykha welo syel hatoim horeni adonai darkhekha
Unecheni beorakh miysur leman syoreray
Wesyamarta etmitasvot adonai eloykha lalekhet
Bidrakhayvu leyirahoto wayyomer adonai
Eloykha elohim bammah eda kiiyrasyennah
Halakh beetsath rishaim welo hassagimamen
Hotseitikha asher eloheykha adonai anokhi
Apadim mibeit mitzirayim maeretez
Alpanai acherim elohim yih yehlekhalo
Lashshav eloheykha etshem adonai tissalo
Lekadesho hashabbat etyom zakor
Vetimekha etavikha kabbed tirsakhlo tinaflo tignovlo
Shaqer edvereakha lotaneh reikhabet takhmodlo
Barukh ata adonai eloheykha numelekh haolam asher
kidshanu bamitsavotav vatzivanu ihitateif batzitzit
Hanoten tesyuah lamlakhim hapotseh etdavid avido
mekherev raah petseni vehatsileni miyad beney nekhar
asyer pihem dibersyav viminam yemin syaqer
Halakh beetsath rishaim welo hassagimamen”.

Jampi-jampi ini dibaca berulang hingga terlihat tanda-tanda kemunculan wujud Nek Naga yaitu banyaknya kelabang yang bercahaya muncul dari celah-celah batu yang kemudian akan berwujud seperti batu putih. Jampi-jampi berhenti dibaca jika Nek Naga sudah menyapa atau memberi salam.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...