Selasa, 06 Februari 2018

MERIAM CETBANG


MERIAM CETBANG

Meriam Cetbang buatan Kalimantan Tersimpan di Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika Serikat. Meriam Cetbang ini berukuran 3 meter yang dipergunakan oleh Maha Patih Gajah Mada ketika mewujudkan Sumpah Palapa. Pada meriam terdapat lambang Surya Nata yang merupakan lambang kebesaran Majapahit sehingga Maha Patih Gajah Mada bergelar Maha Patih Gajah Surya Nata atau bergelar juga Pangeran Surya Nata.
Cetbang yang berukuran 3 meter ditempatkan di kapal-kapal perang Majapahit yang disebut Jung Majapahit. Jung-Jung Majapahit yang terkenal kokoh pada masanya dibuat ditempat tersembunyi yang disebut Modang. Di Modang ini Maha Patih Gajah Mada mengerahkan prajurit Majapahit yang dipimpin oleh Mpu Nala dengan mengambil kayu-kayu dari Pohon Embuloh, yang kemudian dibentuk menjadi Jung-Jung Majapahit. Modang pada masa dahulu merupakan bagian wilayah Ulu Aik dan untuk sekarang ini menjadi salah satu desa di Kabupaten Sanggau.
Mpu Nala adalah panglima angkatan laut Majapahit yang terkenal menggunakan meriam Cetbang. Kesohoran Mpu Nala pada masa Majapahit diketahui melalui Prasasti Sekar, Prasasti Manah I Manuk (Bendosari), Prasasti Batur, Prasasti Tribhuwana dan Kakawin Negarakeragama yang menyebutnya sebagai Rakryan Tumenggung (panglima perang). Dalam Kakawin Negarakeragama Mpu Nala digelari juga "Wiramandalika". Gelar ini disematkan karena jasanya kepada perluasan wilayah Majapahit. Nama Mpu Nala juga diabadikan sebagai salah satu nama Kapal Perang Republik Indonesia.
Meriam Cetbang berukuran 3 meter juga pernah dipergunakan oleh Pangeran Sidang Penape atau Kapkap yang merupakan adik kembarnya Ratu Betung Tanjung Pura atau iparnya Raja Siak Bahulun ketika menyerang rombongan Sayyid Kubu di Pantai Kakap pada tahun 1305 Masehi.
Untuk Meriam Cetbang berukuran 1 meter ditemukan di Pantai Dundee, Northern Territory, Australia. Meriam Cetbang kecil ini disebut Swivel Gun. Meriam Cetbang kecil ini merupakan peninggalan ketika terjadi penyerangan pasukan Pangkal Lima Nan Sarunai yang membantu melepaskan armada laut Kerajaan Tibojong yang telah ditawan oleh Bangsa Yolngu pada permulaan tahun 1200-an Masehi. Wilayah Bangsa Yolngu sekarang ini disebut Australia. Pada penyerangan itu Abal yang merupakan salah seorang dari Pangkal Lima Nan Sarunai membawa racikan mesiu dan Meriam Cetbang kecil menghancurkan apa saja milik Bangsa Yolngu.

1 komentar:

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...