AT - TAQWA
Imam Hasan al-Bashri bertutur bahwa pada suatu hari Khalifah
Utsman RA berpidato di atas mimbar. Dia menyampaikan apa yang pernah
didengarnya dari Rasulullah SAW. Katanya, "Wahai sekalian manusia, tak
seorang pun dari kalian yang melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi kecuali
Allah SWT akan menampakkan pada hari kiamat melalui selendang (pakaian) yang
akan dikenakan kepadanya. Apabila perbuatannya bagus maka selendang yang
dikenakan bagus dan apabila perbuatannya buruk maka selendang yang dikenakannya
buruk pula." Lalu, Khalifah Utsman membacakan kepada hadirin ayat ini, "Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah.
Mudah-mudahan, mereka selalu ingat." (QS
al-A'raf : 26).
Pakaian atau sandang dalam
ayat di atas dikemukakan dengan kata libas dan risy. Kata risy atau riyasy
secara harfiah menunjuk pada pakaian yang dikenakan untuk memperindah atau
mempercantik diri (mayatajammalu bihi al-insan). Selain itu ayat di atas juga
memperkenalkan pakaian lain yang disebutnya lebih baik, yaitu pakaian takwa
(libas al-taqwa).
Terdapat lima fungsi pakaian bila merujuk pada ayat di atas
dan beberapa ayat lain yang semakna, yaitu menutup aurat, memperindah dan
mempercantik diri, membangun identitas atau menunjukkan kelas, menjaga dan
melindungi diri dari bahaya perang, dan terakhir yaitu memperkuat moral dan
spiritual untuk kemuliaan diri lahir batin, dunia dan akhirat. Yang terakhir
ini merupakan fungsi dari pakaian takwa.
Dalam suatu hadis diterangkan bahwa iman itu telanjang
(al-iman `uryanun), pakaiannya adalah takwa (wa libasuhu al-taqwa), dan
hiasannya adalah rasa malu (wa zinatuhu al-haya'). Zaid bin Ali berpendapat,
pakaian takwa itu adalah agama Islam. Menurut Ibn Abbas ra pakaian takwa adalah
iman dan amal shalih (huwa al-iman wa al-`amal al-shalih). Pendapat lain
menyatakan bahwa pakaian takwa adalah moralitas dan keluhuran budi pekerti. Jadi,
pakaian takwa adalah ketakwaan, yaitu sikap tunduk dan patuh kepada Allah
dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar