LINDA DALAM BINGKAI DURJANA
--- EPISODE 4 ---
Rinto berumur dua belas tahun lebih tua dari Tante Linda saat
itu. Rinto seorang karyawan pada salah satu perusahaan swasta di Semarang, dan
ditugaskan sebagai pimpinan cabang di Jogja. Keramahan Rinto mampu meluluhkan
hati Tante Linda sehingga ia mau membuka hatinya lagi untuk laki-laki.
Selama hari-harinya bersama Rinto, pengalaman perihnya
bersama Arifin mulai terlupakan. Rinto dengan keceriahan dan candanya telah
menghibur luka hatinya. Hingga semakin hari Tante Linda semakin dekat dengan
Rinto dan akhirnya timbullah rasa cinta dalam hatinya. Rinto mengetahui jika
Tante Linda mulai mencintainya sehingga ia mengungkapkan keinginannya untuk
menjadi kekasih Tante Linda, dan Tante Linda menerimanya.
Setelah Tante Linda menjalin asmara dengan Rinto, semangat
hidupnya bangkit kembali. Namun dalam jalinan asmaranya dengan Rinto, Tante
Linda tidak mau segampangnya menyerahkan dirinya seperti kebodohan yang pernah
ia lakukan kepada Arifin. Ia selalu menjaga jarak agar tidak terjadi hubungan
yang melampaui batas. Rinto yang terlihat sangat sopan itu juga memperlakukan
Tante Linda dengan baik.
Bulan-bulan berikutnya hubungan mereka sudah pada rencana
untuk menikah. Tante Linda sangat bahagia saat itu ketika mendengar bahwa Rinto
berencana akan menemui orangtuanya di Sumatera Barat untuk melamar dan
menikahinya. Mereka mulai mempersiapkan keperluan untuk rencana mereka itu.
Suatu hari Rinto mengajak Tante Linda pergi ke luar kota.
Dengan alasan untuk berlibur, Rinto membujuk Tante Linda untuk ikut dengannya.
Awalnya Tante Linda menolak tapi karena Rinto terus membujuknya sehingga ia
luluh juga dan bersedia ikut Rinto ke luar kota. Sebelum pergi Tante Linda
telah menyampaikan kepada Rinto bahwa sebelum malam mereka sudah harus kembali
ke tempat kost Tante Linda di Jogja. Rinto pun menyetujuinya. Dengan mobil milik
Rinto, mereka pergi ke luar kota hari itu.
Selama di luar kota mereka lalui dengan canda tawa. Tante Linda
sangat bahagia saat itu. Ketika waktu telah menunjukkan jam 4 sore, Tante Linda
mengajak Rinto untuk pulang ke Jogja. Tapi Rinto membujuknya untuk sebelum
malam saja pulang ke Jogja. Tante Linda yang sedang bahagia hatinya saat itu
mengikut saja. Ketika hari telah malam, kembali Tante Linda mengajak Rinto
untuk pulang, tapi kembali Rinto menahannya sehingga pada malam itu mereka
masih di luar kota.
Ketika waktu telah menunjukkan jam 10 malam, Tante Linda
kembali mengajak Rinto untuk pulang. Tetapi terlihat Rinto seperti enggan untuk
pulang ke Jogja. Tante Linda mulai merasa bimbang, perasaan hatinya yang
sebelumnya bahagia mulai di hinggapi rasa khawatir. Tante Linda mulai timbul rasa
curiga bahwa Rinto sedang merencanakan sesuatu tetapi ia berusaha berpikiran
positif. Tidak mungkin Rinto berencana hal yang tidak baik terhadap dirinya.
Ketika jam 11 malam, Rinto dengan mobilnya membawa Tante
Linda kearah pulang menuju Jogja, tetapi belum juga jauh mereka berjalan dan
jarak perbatasan Joga masih jauh, tahu-tahu Rinto membelokkan arah sehingga
mereka semakin jauh ke luar kota. Selama satu jam mereka di dalam mobil. Tante Linda
mulai tidak bisa menyembunyikan rasa bimbangnya dan terus menerus bertanya
mengapa mereka berjalan makin jauh ke luar kota. Namun alasan Rinto agar bisa
lebih lama bersama Tante Linda saat itu. Mendengar perkataan Rinto itu Tante
Linda berusaha menenangkan hatinya.
Setelah mereka makin jauh berjalan ke luar kota, Rinto
kemudian mengajak Tante Linda untuk menginap di sebuah hotel. Tante Linda
menolaknya, tapi Rinto terus membujuk karena hari telah lewat tengah malam dan
sangat berbahaya jika mereka tetap melanjutkan perjalanan untuk pulang ke
Jogja. Tante Linda tetap berkeras menolaknya dan ingin di antar pulang ke
Jogja. Tapi Rinto yang mahir membujuk dan merayu akhirnya melunakkan hati Tante
Linda. Ia menyetujui untuk menginap di hotel tetapi Rinto harus memesan dua
buah kamar. Rinto mengiyakan keinginan Tante Linda itu.
Maka singgahlah mobil mereka pada sebuah hotel. Tapi rupanya
Rinto hanya memesan satu kamar saja. Kembali mereka berdebat, tapi Rinto yang
bermulut manis itu kembali melunakkan hati Tante Linda sehingga Tante Linda
masih memegang kepercayaan kepada Rinto bahwa tidak mungkin Rinto akan berbuat
macam-macam kepadanya. Tapi ketika telah berada di dalam kamar hotel, Rinto
membujuk Tante Linda untuk berhubungan intim. Tante Linda menolak keinginan
Rinto itu. Tapi lagi-lagi Rinto membujuk bahwa bukankah ia akan melamar dan
menikahi Tante Linda sehingga tidak ada yang perlu Tante Linda khawatirkan,
mereka akan tetap menikah. Mendengar perkataan Rinto itu, Tante Linda akhirnya
pasrah. Ia menyerahkan dirinya. Rinto pun dengan leluasa melampiaskan
birahinya.
Selepas mereka berhubungan intim, tanpa terduga oleh Tante
Linda, Rinto mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan, yaitu Tante Linda
rupanya sudah tidak perawan. Meski sakit hatinya mendengar perkataan Rinto itu
tapi Tante Linda berusaha menjelaskan masa lalunya. Rinto sepertinya bisa
menerima penjelasan itu, tapi penjelasan Tante Linda ini menjadi senjata Rinto
untuk menggauli Tante Linda untuk kedua kalinya. Tante Linda sempat menahan
Rinto bahwa cukup sekali saja mereka berhubungan intim saat itu tapi Rinto
memaksa sambil mengatakan bahwa untuk apa Tante Linda menolak sedangkan ia
sudah tidak perawan lagi. Dan ia masih menerima keadaan Tante Linda itu. Mendengar
perkataan Rinto itu Tante Linda kembali pasrah. Maka kembali Tante Linda di
gauli saat itu. Malam itu hati Tante Linda berkecamuk, ia terpaksa harus
menjadi tempat pelampiasan birahi Rinto, padahal hatinya menolak karena takut
terjadi hal yang sama seperti yang pernah dilakukan Arifin kepadanya. Dan malam
itu harus dilalui Tante Linda dengan tiga kali Rinto menggaulinya.
Keesokan harinya mereka kembali ke Jogja. Tapi hari-hari
berikutnya bagai bencana bagi kehidupan Tante Linda. Rinto yang sebelumnya bersikap
sopan dan ramah itu berubah bagai iblis yang memperlakukan Tante Linda bagai
budak birahinya. Tante Linda yang telah berada dalam cengkeraman Rinto itu
semakin tak berdaya, ia hanya bisa pasrah menuruti syahwat Rinto sambil
berharap Rinto akan benar-benar melamar dan menikahinya.
----------
Suatu hari datang seorang wanita dan seorang remaja perempuan
ke kost Tante Linda. Dengan amarah yang luar biasa mereka mencari Tante Linda
sambil mengatakan bahwa Tante Linda telah merusak rumah tangganya. Rupanya wanita
tersebut adalah istrinya Rinto dan remaja perempuan itu adalah anaknya Rinto. Istri
dan anaknya Rinto mengamuk di kost nya Tante Linda. Mereka menjambak rambut
Tante Linda dan memukulinya. Untunglah penghuni kost lainnya dapat melerai
sehingga Tante Linda terhindar dari amukan lebih parah dari istri dan anaknya
Rinto.
Dengan emosi dan bernada tinggi, istri dan anaknya Rinto mengatakan
agar Tante Linda tidak lagi merusak rumah tangganya. Tante Linda dalam kondisi
tidak berdaya hanya bisa terdiam. Setelah melampiaskan kemarahannya, istri dan
anaknya Rinto pergi dari tempat kostnya Tante Linda. Begitu sakitnya hati Tante
Linda saat itu karena telah di bohongi Rinto yang ternyata telah memiliki istri
dan anak. Namun perasaan yang lebih menyakitkan lagi adalah para penghuni kost
telah memvonis Tante Linda sebagai perempuan perusak rumah tangga orang.
Setelah kejadian itu, Tante Linda tidak pernah lagi bertemu
Rinto. Tapi ia harus menerima cemoohan orang yang menyebutnya sebagai perempuan
perusak rumah tangga orang. Malu tak terkira ia rasakan. Ia dikucilkan oleh
para penghuni kost dan masyarakat sekitarnya. Hingga Tante Linda tidak tahan
lagi mendapat perlakuan demikian, ia pun memutuskan pindah dari tempat kostnya.
Setelah beberapa kali mencari, Tante Linda akhirnya mendapatkan
tempat kost yang baru. Dalam hatinya Tante Linda meyakinkan diri bahwa orang-orang
di tempat kostnya yang baru itu tidak mengetahui kisahnya sehingga pindah dari
tempat kost yang sebelumnya. Beberapa hari setelah pindah kost, Tante Linda
merasakan perubahan dalam dirinya. Ia mulai merasakan mual. Meski dalam hatinya
ia telah menduga apa yang telah terjadi tapi ia masih berharap bahwa hal itu
tidak terjadi. Ia pun memberanikan diri untuk memeriksakan diri, dan ternyata
apa yang ditakutkannya itu benar-benar terjadi. Tante Linda kembali hamil.
----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar