KAKEK KU
SEORANG PEJUANG
Pungut bin Ahmad Jukin adalah nama Kakekku. Beliau seorang
TNI dari Pasukan Siliwangi. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,
pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan
rakyat, kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) seiring meningkatnya
ancaman dari luar negeri.
Pada masa itu di Kalimantan Barat terjadi gejolak perjuangan
rakyat yang mempertahankan kemerdekaan dari pasukan Belanda yang berusaha
menguasai kembali Kalimantan Barat setelah menyerahnya Jepang kepada Sekutu.
Kakekku saat itu yang tergabung dalam pasukan Siliwangi dari gabungan Divisi
dari Betawi dan Cirebon di kirim ke Kalimantan Barat untuk membantu perjuangan
rakyat Kalimantan Barat menaklukkan Tentara Jepang yang banyak mengungsi ke
Pontianak setelah terjadinya perlawanan rakyat di daerah terhadap Jepang. Selain
itu untuk mengusir tentara Belanda yang berencana akan menguasai kembali
Kalimantan Barat.
Tentara Siliwangi ini tiba di Pontianak dan bersama Pasukan
Rakyat Kalimantan Barat berhasil menguasai Pontianak yang telah diduduki
tentara Jepang. Setelah menundukkan tentara Jepang di Pontianak, Tentara Siliwangi
bergerak menuju ke Singkawang karena didapatkan kabar terjadi pertempuran
antara Pasukan Rakyat Kalimantan Barat dengan sisa-sisa tentara Jepang dan
tentara Belanda. Ketika di Singkawang ini lah Kakekku bertemu dengan Nenekku
yang saat itu bersama keluarganya berada dalam tempat pengungsian karena tempat
tinggal mereka telah di kuasai Jepang dan sedang bergelora perang saat itu.
Selanjutnya Tentara Siliwangi dan Pasukan Rakyat Kalimantan
Barat berhasil menguasai Singkawang. Setelah Singkawang terkuasai, Kakekku
bersama sebagian pasukan Siliwangi kembali ke Pontianak untuk mengawal
rombongan pengungsi dari Singkawang ke Pontianak. Dalam rombongan pengungsi ini
termasuklah Nenekku dan keluarganya.
Nenekku dan keluarganya kemudian menetap di Pontianak, begitu
juga Kakekku bertugas di Pontianak. Ketika di Pontianak inilah Kakekku menikahi
Nenekku, hingga lahirlah Abang Ayahku yang bernama Soegiman, dan selanjutnya
lahir Ayahku pada tahun 1948. Ketika di Pontianak, Kakekku mendapat kabar bahwa
Divisi asal pasukannya telah resmi menjadi Tentara Siliwangi yang awalnya
disebut Divisi Siliwangi.
Kakekku berasal dari keluarga Tentara, saudara-saudaranya
juga menjadi Tentara. Orangtuanya adalah Pejuang dan merupakan keturunan
Pejuang. Selama pengabdiannya sebagai TNI, Kakekku sering berpindah-pindah
tugas yaitu di Pontianak, kemudian ke Singkawang, ke Anjungan dan kembali lagi
ke Pontianak. Tempat terakhir Kakekku di Pontianak ini bertempat tinggal di
Asrama Gatot Pontianak. Hingga kemudian Kakekku membangun rumah sendiri di Gang
Tani Pontianak.
Pada tahun 1968 terjadi pemberontakan PGRS di Kalimantan
Barat setelah sebelumnya terjadi Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Kakekku
bersama pasukan TNI ditugaskan untuk menumpas pemberontakan PGRS itu. Dalam tugasnya
menumpas pemberontakan PGRS, Kakekku wafat dan di makamkan di Taman Makam
Pahlawan di Arang Limbung Kalimantan Barat.
Pasukan Siliwangi sebagai Divisi asal Kakekku telah berperan
besar dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI di Kalimantan Barat.
JAYALAH PASUKAN SILIWANGI SEBAGAI GARDA TERDEPAN
NKRI.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar