Kamis, 12 April 2018

HIKAYAT PENCIPTAAN MANUSIA DALAM KITAB RISALATUL MAJARROH PENGHULU SANGGAU

HIKAYAT PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM KITAB RISALATUL MAJARROH PENGHULU SANGGAU

Bagian Kedua :

Tersebutlah Allah SWT telah menciptakan tujuh puluh bumi pada hari Ahad. Ketujuh puluh bumi itu Allah SWT himpun pada tujuh bumi di hari yang sama. Dan ketujuh bumi itu Allah SWT kumpulkan pada satu bumi di hari yang sama juga.
Adapun ketujuh puluh bumi yang terkumpul pada satu bumi itu terdapat dibalik Gunung Qaf dan anak-anak gunungnya yang bertebaran di muka bumi. Dibalik Gunung Qaf dan anak-anak gunungnya ini Allah SWT ciptakan alam yang luasnya menyamai alam semesta pertama. Sehingga selain ketujuh puluh bumi dari Misik atau Kasturi di cabang Syariat, terdapat juga tujuh puluh bumi dari Anbar di cabang Thariqat, tujuh puluh bumi dari Perak di cabang Haqiqat dan tujuh puluh bumi dari besi di cabang Makrifat. Di Balik Gunung Qaf dan anak-anak gunungnya Allah tetapkan zaman yang tidak akan terhapus atau memory peradaban masing-masing bumi beserta isinya sejak awal penciptaan hingga akhir zaman. Sehingga terkumpullah berbagai Ilmu Pengetahuan dan berbagai rahasia yang tidak akan hilang hingga akhir zaman.
Adapun luasnya bumi tempat terkumpulnya ketujuh puluh bumi tersebut adalah seluas 14.000 Farsakh. 1 Farsakh kurang lebih 8 Km. Namun kelak ukuran Farsakh ini menjadi kecil setelah adanya peradaban manusia di bumi yaitu :
1.         Peradaban Bangsa Sudan, luasnya bumi ini adalah 1.000 Farsakh.
2.         Peradaban Bangsa Romawi, luasnya bumi ini adalah 8.000 Farsakh.
3.         Peradaban Bangsa Persia, luasnya bumi ini adalah 3.000 Farsakh.
4.         Peradaban Bangsa Arab, luasnya bumi ini adalah 1.000 Farsakh.
5.         Peradaban Bangsa China dan Turki, luasnya bumi ini adalah 1.000 Farsakh.

Ukuran Farsakh ini juga menjadi ukuran perkembangan jarak peradaban atau teknologi dari masing-masing bangsa tersebut.
Selanjutnya Allah SWT ciptakan tempat jalan bintang-bintang. Kemudian Allah SWT ciptakan langit pertama dari air, langit kedua tercipta dari embun, langit ketiga tercipta dari besi, langit keempat tercipta dari perak, langit kelima tercipta dari emas, langit keenam tercipta dari mutiara dan langit ketujuh tercipta dari mira delima. Selanjutnya Allah SWT belah ketujuh langit tersebut sehingga masing-masing berjarak lima ratus tahun.
Selanjutnya Allah SWT menciptakan Malaikat dari cahaya. Kemudian Allah SWT menciptakan Jin dari nyala api. Tersebutlah Jin permulaan yang diciptakan Allah SWT dari nyala api yang menyala-nyala, tubuhnya dari inti api dan ruhnya dari cahaya karena setiap ruh yang bernyawa Allah SWT ciptakan dari cahaya di sisiNya. Jin permulaan ini bergelar Abal Jan atau Bapaknya Jin bernama Samum, yang diciptakan Allah bersama pasangannya.
Samum dan pasangannya kemudian ditempatkan di Surga untuk sementara waktu, hingga kemudian ia dan pasangannya diturunkan ke bumi. Ketika akan diturunkan ke bumi, Samum meminta kepada Allah SWT agar salah satu anak keturunannya kelak yang nantinya bernama Iblis ditempatkan di Surga, dan Allah SWT mengabulkannya, bahkan Allah SWT berjanji akan memberikan anak keturunan Samum yaitu Iblis berbagai ilmu dan kepandaian yang melebihi kepandaian Samum dan para Malaikat.
Allah SWT juga berkata bahwa Samum dan pasangannya ketika telah menginjakkan kakinya di bumi maka hanya Samum dan satu anak keturunannya yang dikehendaki Allah saja yaitu Iblis yang dapat menembus tujuh lapis langit dan sampai di Surga. Sedangkan anak-anak dan keturunan Samum lainnya tidak akan sanggup menembus tujuh lapis langit karena mereka telah menjadi makhluk bumi. Samum menyetujuinya. Maka turunlah Samum dan pasangannya ke bumi.
Pada saat itu bumi masih kering dan tandus. Air tawarnya masih sedikit. Air laut juga sedikit, karena lebih luas daratan daripada lautan. Oksigen sangat tipis karena Samum dan pasangannya adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit. Samum dan pasangannya kemudian berkembang biak di bumi sangat banyak dan cepat.
Sambil beribadah kepada Allah SWT, Samum menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Selanjutnya keturunan Samum bertambah banyak, dan melahirkan generasi yang kuat dan cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena pada masa itu keturunan Samum yang kuat belum ada pembinasaan dari Allah SWT, sehingga ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka.
Keturunan Samum terus bertambah dan berkembang di bumi hingga terciptalah delapan kerajaan besar di bumi. Kerajaan ini terbagi menjadi Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magma karena tubuh mereka lebih panas di bandingkan dengan magma Bumi. Kerajaan bagian atas atau langit bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi. Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti di laut, danau dan aliran sungai.
Kedelapan kerajaan tersebut mengalami peradaban yang sangat maju di alam semesta. Teknologi mereka sangat modern yang belum ada tandingan sebelumnya. Ketika muncul kerajaan kedelapan, situasi di bumi mulai diguncang pertikaian diantara delapan kerajaan tersebut. Perang dan saling membantai satu sama lainnya terjadi. Hal tersebut karena kesombongan mereka yang merasa telah menguasai alam semesta akibat kecerdasan mereka yang luar biasa. Bahkan mereka beranggapan bahwa Allah tidak akan membinasakan mereka karena kecerdasan mereka telah melebihi kekuasaan Allah SWT.
Pada masa bumi sedang diguncang pertikaian diantara delapan kerajaan tersebut, lahirlah Iblis yang lebih senang beribadah kepada Allah dan menyendiri. Iblis yang tidak suka melihat kaumnya terus bertikai bahkan selalu berperang satu sama lainnya, lebih memilih menghindar dan beribadah kepada Allah SWT. Ibadah yang dilakukan Iblis bahkan melebihi ibadahnya Bangsa Malaikat, sehingga membuat Bangsa Malaikat memuji dan menjadi kagum dengan ketaatan Iblis kepada Allah SWT yang sangat luar biasa itu.
Allah SWT mengetahui perilaku Iblis yang tidak sama dengan kaummnya. Melihat Iblis yang tekun beribadah, maka Allah SWT anugerahi Iblis berbagai ilmu dan kepandaian yang melebihi kaumnya, dan melebihi kepandaian nenek moyangnya yaitu Samum. Bahkan kepandaiannya itu melebihi para Malaikat. Akhirnya Iblis diangkat Allah SWT ke Surga dan dianugerahi Kerajaan di Surga.
Ketika Iblis telah diangkat ke Surga, maka terjadilah perang besar antara delapan kerajaan Bangsa Jin di bumi. Perang tersebut sangat dahsyat. Bumi terguncang hebat oleh ledakan-ledakan senjata canggih bangsa Jin pada masa itu. Perang yang terjadi bukan hanya di bumi saja, mereka juga berperang hingga ke luar bumi dan memporak porandakan alam semesta akibat hantaman senjata-senjata canggih mereka.
Bangsa Malaikat yang mengetahui perilaku Bangsa Jin yang telah berbuat kerusakan terhadap bumi dan alam semesta, kemudian memohon perintah Allah SWT untuk menghancurkan dan membinasakan Bangsa Jin yang sedang berperang itu. Allah SWT memberikan perintahnya untuk membinasakan Bangsa Jin.
Maka turunlah 40.000 tentara malaikat yang dipimpin Malaikat Mikail dan Malaikat Jibril. 40.000 tentara malaikat tersebut dibagi dua, 20.000 tentara malaikat yang dipimpin Malaikat Mikail menyerang Bangsa Jin yang sedang berperang di alam semesta, dan 20.000 tentara malaikat yang dipimpin Malaikat Jibril menyerang Bangsa Jin yang sedang berperang di bumi. Maka hiruk pikuk lah alam semesta pada masa itu. Alam semesta berguncang hebat, kerusakan terjadi disana sini akibat perang besar tersebut.
Rupanya tentara Malaikat yang dipimpin Malaikat Mikail dengan cepat membinasakan Bangsa Jin yang sedang berperang di alam semesta. Bangsa Jin ini pun binasa dan musnah. Namun tentara Malaikat yang dipimpin Malaikat Jibril untuk menyerang Bangsa Jin di bumi mengalami kesulitan. Tentara Malaikat ini belum juga dapat menaklukkan Bangsa Jin di bumi bahka mereka malah terdesak. Hingga kemudian datanglah bantuan tentara malaikat yang dipimpin Malaikat Mikail, barulah Bangsa Jin di bumi mendapat perlawanan yang sengit dari tentara Malaikat.
Perang antara Bangsa Malaikat dan Bangsa Jin di bumi lebih dahsyat dari perang yang terjadi di alam semesta. Bumi hampir hancur dan ikut binasa akibat perang tersebut. Hingga akhirnya Bangsa Jin berhasil ditaklukkan, namun kerusakan yang terjadi di bumi sungguh luar biasa. Bisa dikatakan hampir seluruhnya Bangsa Jin yang binasa dan musnah. Bangsa Jin yang mati, oleh tentara Malaikat tubuh mereka di buang ke tengah laut bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil.
Namun terdapat sisa-sisa Bangsa Jin yang selamat dari dahsyatnya perang tersebut. Sisa-sisa Bangsa Jin ini melarikan diri dan bersembunyi di pulau-pulau kecil yang beriklim tropis. Bahkan agar terhindar dari penangkapan dan pembinasaan dari tentara Malaikat, sisa-sisa Bangsa Jin merubah bentuk mereka menjadi berbagai bentuk, yang kebanyakan merubah bentuk menyerupai hewan dan menyerupai tumbuhan-tumbuhan yang rimbun sehingga selamat lah mereka dari pembinasaan.
Sisa-sisa Bangsa Jin ini merupakan Bangsa Jin yang lemah dan tidak cerdas seperti bangsa Jin yang telah binasa. Namun setelah tentara Malaikat meninggalkan bumi karena tugasnya telah selesai, sisa-sisa Bangsa Jin yang lemah ini perlahan-lahan membangun peradaban baru yang disebut Bangsa Banul Jan.

Bersambung .......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...