HIKAYAT PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM KITAB RISALATUL MAJARROH PENGHULU
SANGGAU
Bagian Kedua :
Tersebutlah
Allah SWT telah menciptakan tujuh puluh bumi pada hari Ahad. Ketujuh puluh bumi
itu Allah SWT himpun pada tujuh bumi di hari yang sama. Dan ketujuh bumi itu
Allah SWT kumpulkan pada satu bumi di hari yang sama juga.
Adapun ketujuh
puluh bumi yang terkumpul pada satu bumi itu terdapat dibalik Gunung Qaf dan
anak-anak gunungnya yang bertebaran di muka bumi. Dibalik Gunung Qaf dan
anak-anak gunungnya ini Allah SWT ciptakan alam yang luasnya menyamai alam
semesta pertama. Sehingga selain ketujuh puluh bumi dari Misik atau Kasturi di
cabang Syariat, terdapat juga tujuh puluh bumi dari Anbar di cabang Thariqat,
tujuh puluh bumi dari Perak di cabang Haqiqat dan tujuh puluh bumi dari besi di
cabang Makrifat. Di Balik Gunung Qaf dan anak-anak gunungnya Allah tetapkan
zaman yang tidak akan terhapus atau memory peradaban masing-masing bumi beserta
isinya sejak awal penciptaan hingga akhir zaman. Sehingga terkumpullah berbagai
Ilmu Pengetahuan dan berbagai rahasia yang tidak akan hilang hingga akhir
zaman.
Adapun luasnya
bumi tempat terkumpulnya ketujuh puluh bumi tersebut adalah seluas 14.000
Farsakh. 1 Farsakh kurang lebih 8 Km. Namun kelak ukuran Farsakh ini menjadi
kecil setelah adanya peradaban manusia di bumi yaitu :
1.
Peradaban Bangsa Sudan,
luasnya bumi ini adalah 1.000 Farsakh.
2.
Peradaban
Bangsa Romawi, luasnya bumi ini adalah 8.000 Farsakh.
3.
Peradaban
Bangsa Persia, luasnya bumi ini adalah 3.000 Farsakh.
4.
Peradaban
Bangsa Arab, luasnya bumi ini adalah 1.000 Farsakh.
5.
Peradaban
Bangsa China dan Turki, luasnya bumi ini adalah 1.000 Farsakh.
Ukuran Farsakh
ini juga menjadi ukuran perkembangan jarak peradaban atau teknologi dari
masing-masing bangsa tersebut.
Selanjutnya
Allah SWT ciptakan tempat jalan bintang-bintang. Kemudian Allah SWT ciptakan
langit pertama dari air, langit kedua tercipta dari embun, langit ketiga
tercipta dari besi, langit keempat tercipta dari perak, langit kelima tercipta
dari emas, langit keenam tercipta dari mutiara dan langit ketujuh tercipta dari
mira delima. Selanjutnya Allah SWT belah ketujuh langit tersebut sehingga
masing-masing berjarak lima ratus tahun.
Selanjutnya
Allah SWT menciptakan Malaikat dari cahaya. Kemudian Allah SWT menciptakan Jin
dari nyala api. Tersebutlah Jin permulaan yang diciptakan Allah SWT dari nyala
api yang menyala-nyala, tubuhnya
dari inti api dan ruhnya dari cahaya karena setiap ruh yang bernyawa Allah SWT
ciptakan dari cahaya di sisiNya. Jin permulaan ini bergelar Abal Jan atau
Bapaknya Jin bernama Samum, yang diciptakan Allah bersama pasangannya.
Samum dan
pasangannya kemudian ditempatkan di Surga untuk sementara waktu, hingga
kemudian ia dan pasangannya diturunkan ke bumi. Ketika akan diturunkan ke bumi,
Samum meminta kepada Allah SWT agar salah satu anak keturunannya kelak yang
nantinya bernama Iblis ditempatkan di Surga, dan Allah SWT mengabulkannya,
bahkan Allah SWT berjanji akan memberikan anak keturunan Samum yaitu Iblis
berbagai ilmu dan kepandaian yang melebihi kepandaian Samum dan para Malaikat.
Allah SWT juga
berkata bahwa Samum dan pasangannya ketika telah menginjakkan kakinya di bumi maka
hanya Samum dan satu anak keturunannya yang dikehendaki Allah saja yaitu Iblis yang
dapat menembus tujuh lapis langit dan sampai di Surga. Sedangkan anak-anak dan
keturunan Samum lainnya tidak akan sanggup menembus tujuh lapis langit karena
mereka telah menjadi makhluk bumi. Samum menyetujuinya. Maka turunlah Samum dan
pasangannya ke bumi.
Pada saat itu
bumi masih kering dan tandus.
Air tawarnya masih sedikit. Air laut juga sedikit, karena lebih luas daratan
daripada lautan. Oksigen sangat tipis karena Samum dan pasangannya adalah
makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit. Samum dan pasangannya kemudian
berkembang biak di bumi sangat banyak dan cepat.
Sambil beribadah kepada Allah SWT, Samum
menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Selanjutnya keturunan Samum
bertambah banyak, dan melahirkan generasi yang kuat dan cerdas. Ilmunya sangat
hebat, karena pada masa itu keturunan Samum yang kuat belum ada pembinasaan
dari Allah SWT, sehingga ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur
mereka.
Keturunan Samum terus bertambah dan
berkembang di bumi hingga terciptalah delapan kerajaan besar di bumi. Kerajaan
ini terbagi menjadi Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan
bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar bumi
karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magma karena
tubuh mereka lebih panas di bandingkan dengan magma Bumi. Kerajaan bagian atas
atau langit bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi.
Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti di laut,
danau dan aliran sungai.
Kedelapan kerajaan tersebut mengalami
peradaban yang sangat maju di alam semesta. Teknologi mereka sangat modern yang
belum ada tandingan sebelumnya. Ketika muncul kerajaan kedelapan, situasi di
bumi mulai diguncang pertikaian diantara delapan kerajaan tersebut. Perang dan
saling membantai satu sama lainnya terjadi. Hal tersebut karena kesombongan
mereka yang merasa telah menguasai alam semesta akibat kecerdasan mereka yang
luar biasa. Bahkan mereka beranggapan bahwa Allah tidak akan membinasakan
mereka karena kecerdasan mereka telah melebihi kekuasaan Allah SWT.
Pada masa bumi sedang diguncang
pertikaian diantara delapan kerajaan tersebut, lahirlah Iblis yang lebih senang
beribadah kepada Allah dan menyendiri. Iblis yang tidak suka melihat kaumnya
terus bertikai bahkan selalu berperang satu sama lainnya, lebih memilih menghindar
dan beribadah kepada Allah SWT. Ibadah yang dilakukan Iblis bahkan melebihi
ibadahnya Bangsa Malaikat, sehingga membuat Bangsa Malaikat memuji dan menjadi
kagum dengan ketaatan Iblis kepada Allah SWT yang sangat luar biasa itu.
Allah SWT mengetahui perilaku Iblis
yang tidak sama dengan kaummnya. Melihat Iblis yang tekun beribadah, maka Allah
SWT anugerahi Iblis berbagai ilmu dan kepandaian yang melebihi kaumnya, dan melebihi
kepandaian nenek moyangnya yaitu Samum. Bahkan kepandaiannya itu melebihi para
Malaikat. Akhirnya Iblis diangkat Allah SWT ke Surga dan dianugerahi Kerajaan
di Surga.
Ketika Iblis telah diangkat ke Surga,
maka terjadilah perang besar antara delapan kerajaan Bangsa Jin di bumi. Perang
tersebut sangat dahsyat. Bumi terguncang hebat oleh ledakan-ledakan senjata
canggih bangsa Jin pada masa itu. Perang yang terjadi bukan hanya di bumi saja,
mereka juga berperang hingga ke luar bumi dan memporak porandakan alam semesta
akibat hantaman senjata-senjata canggih mereka.
Bangsa Malaikat yang mengetahui
perilaku Bangsa Jin yang telah berbuat kerusakan terhadap bumi dan alam
semesta, kemudian memohon perintah Allah SWT untuk menghancurkan dan
membinasakan Bangsa Jin yang sedang berperang itu. Allah SWT memberikan
perintahnya untuk membinasakan Bangsa Jin.
Maka turunlah 40.000 tentara malaikat
yang dipimpin Malaikat Mikail dan Malaikat Jibril. 40.000 tentara malaikat
tersebut dibagi dua, 20.000 tentara malaikat yang dipimpin Malaikat Mikail
menyerang Bangsa Jin yang sedang berperang di alam semesta, dan 20.000 tentara
malaikat yang dipimpin Malaikat Jibril menyerang Bangsa Jin yang sedang
berperang di bumi. Maka hiruk pikuk lah alam semesta pada masa itu. Alam
semesta berguncang hebat, kerusakan terjadi disana sini akibat perang besar
tersebut.
Rupanya tentara Malaikat yang dipimpin
Malaikat Mikail dengan cepat membinasakan Bangsa Jin yang sedang berperang di
alam semesta. Bangsa Jin ini pun binasa dan musnah. Namun tentara Malaikat yang
dipimpin Malaikat Jibril untuk menyerang Bangsa Jin di bumi mengalami
kesulitan. Tentara Malaikat ini belum juga dapat menaklukkan Bangsa Jin di bumi
bahka mereka malah terdesak. Hingga kemudian datanglah bantuan tentara malaikat
yang dipimpin Malaikat Mikail, barulah Bangsa Jin di bumi mendapat perlawanan
yang sengit dari tentara Malaikat.
Perang antara Bangsa Malaikat dan
Bangsa Jin di bumi lebih dahsyat dari perang yang terjadi di alam semesta. Bumi
hampir hancur dan ikut binasa akibat perang tersebut. Hingga akhirnya Bangsa
Jin berhasil ditaklukkan, namun kerusakan yang terjadi di bumi sungguh luar
biasa. Bisa dikatakan hampir seluruhnya Bangsa Jin yang binasa dan musnah. Bangsa
Jin yang mati, oleh tentara Malaikat tubuh mereka di buang ke tengah laut
bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil.
Namun terdapat sisa-sisa Bangsa Jin
yang selamat dari dahsyatnya perang tersebut. Sisa-sisa Bangsa Jin ini
melarikan diri dan bersembunyi di pulau-pulau kecil yang beriklim tropis.
Bahkan agar terhindar dari penangkapan dan pembinasaan dari tentara Malaikat,
sisa-sisa Bangsa Jin merubah bentuk mereka menjadi berbagai bentuk, yang
kebanyakan merubah bentuk menyerupai hewan dan menyerupai tumbuhan-tumbuhan
yang rimbun sehingga selamat lah mereka dari pembinasaan.
Sisa-sisa Bangsa Jin ini merupakan
Bangsa Jin yang lemah dan tidak cerdas seperti bangsa Jin yang telah binasa.
Namun setelah tentara Malaikat meninggalkan bumi karena tugasnya telah selesai,
sisa-sisa Bangsa Jin yang lemah ini perlahan-lahan membangun peradaban baru
yang disebut Bangsa Banul Jan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar