Rabu, 11 April 2018

HIKAYAT PENCIPTAAN MANUSIA DALAM KITAB RISALATUL MAJARROH PENGHULU SANGGAU

HIKAYAT PENCIPTAAN MANUSIA
DALAM KITAB RISALATUL MAJARROH PENGHULU SANGGAU

Bagian Pertama :
Kitab Risalatul Majarroh merupakan salah satu Kitab pegangan para Penghulu Sanggau. Kitab ini dimiliki oleh jalur Penghulu Sanggau dari Hulu Kapuas dan Banjar, dan menjadi Kitab yang terwarsikan turun temurun. Dalam Kitab disebutkan rangkaian pengumpulan ilmu-ilmu yang terdapat dalam Kitab tersebut yaitu dari berbagai Ilmu Falak yang menjadi pegangan Orang Islam di Kalimantan yang disebut Kitab At-Thawali’ Al-Hadatsiyyah Lirrijal Wan Nisa’ dan berbagai Kitab yang menjadi pegangan Ilmu Perbintangan Bangsa Dayak yang disebut Tatu Hyang yang berarti Warisan Berharga Nenek Moyang. Dalam Kitab disebutkan juga tempat-tempat pengumpulan ilmu-ilmu yang terdapat dalam Kitab tersebut yaitu Merabu, Bensamar, Kuin, Telok Selong, Betaguh, Tungkaran, Keramat, Batenung, Pahandut, Hantapang Mujai, Lahoi, Pajange, Boyan, Merbang dan Sebetung.
Kitab Risalatul Majarroh berarti Kitab Risalah Berjuta Bintang. Kitab ini berisi tentang Ilmu-Ilmu Falak, penciptaan alam semesta dan manusia, Peradaban manusia, Pengobatan, berbagai aksara dan Mantra-Mantra sihir. Pada Bab Mantra-Mantra Sihir terdapat peringatan keras hanya untuk diketahui dan dilarang untuk dipergunakan karena disebutkan bahwa mantra-mantra tersebut merupakan bacaan yang diucapkan oleh bangsa Jin dan Syetan.
Dalam Kitab Risalatul Majarroh terbagi menjadi empat bagian, yaitu bagian pertama tentang Risalah Alam Semesta, bagian kedua tentang Ilmu Perbintangan Bangsa Dayak, bagian ketiga tentang Ilmu Falak Melayu Hulu, dan bagian keempat tentang Riwayat dan Silsilah Penghulu Sanggau. Pada bagian keempat ini terdapat tulisan sambung menyambung dari pemegang Kitab yang turun temurun yaitu keturunan Penghulu Sanggau. Kemudian terdapat juga catatan peristiwa-peristiwa penting tentang Kerajaan Sanggau dan Kerajaan-Kerajaan Lainnya hingga pada masa Penghulu Sanggau yang terakhir, pembagian waris Kerajaan dan Silsilah Leluhur serta waris anak keturunannya.
Pada Bab penciptaan manusia disebutkan bahwa pada permulaannya Allah SWT menciptakan sebuah Pohon yang diberi nama “Sajaratul Yaqin” yang berarti “Pohon Yakin” yang memiliki empat Cabang yaitu Cabang Syariat, Cabang Thariqat, Cabang Haqiqat dan Cabang Makrifat. Dari Pohon Sajaratul Yaqin ini selanjutnya menjadi Sejarah, Riwayat atau Silsilah.
Selanjutnya Allah SWT menciptakan Nur Muhammad dari sebuah Intan Putih yang serupa dengan Burung Merak. Kemudian Allah SWT meletakkan Burung Merak itu di Pohon Yakin tersebut. Selanjutnya Allah SWT menciptakan “Mir’atul Hayat” yang berarti “Cermin Kehidupan”. Allah SWT kemudian meletakkan Cermin Kehidupan tersebut didepan Burung Merak. Tatkala Burung Merak menatap cermin, terlihatlah bentuk dan wajahnya yang bagus dan elok, sehingga menjadi malu lah Burung Merak tersebut kepada Allah SWT sehingga bercucuran keringatnya sebanyak enam tetesan.
Kemudian dari tetesan pertama Allah menciptakan Ruh Abu Bakar RA. Dari tetesan kedua Allah menciptakan Ruh Umar RA. Dari tetesan ketiga Allah SWT menciptakan Ruh Utsman RA, dan dari tetesan keempat Allah SWT menciptakan Ruh Ali RA. Dari tetesan kelima Allah SWT menciptakan Bunga Mawar. Dari tetesan keenam Allah SWT menciptakan padi.
Selanjutnya Burung Merak tersebut berkeringat lagi dan bercucuranlah sebanyak tujuh puluh keringat. Dari tujuh puluh keringat tersebut, Allah SWT menciptakan tujuh puluh bumi yang terhimpun pada tujuh bumi, dimana ketujuh bumi tersebut berkumpul pada satu bumi.

BERSAMBUNG ......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...