PENDEKATAN KUANTITATIF ANALISIS SWOT
Sebuah asumsi dasar dari
model pendekatan kuantitatif analisis SWOT ini adalah kondisi yang berpasangan antara
Strengths dan Weaknesses, serta Opportunities dan Threats. Kondisi berpasangan
seperti ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada
kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada
ancaman yang harus diwaspadai. Hal ini berarti bahwa di setiap satu rumusan Strengths
(S), harus selalu memiliki satu pasangan Weaknesses (W) dan begitu juga pada setiap
satu rumusan Opportunities (O) harus juga memiliki satu pasangan Threaths (T).
Kemudian setelah
masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah
melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor
pada masing-masing subkomponen dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang
sama atau mengikuti lajur vertikal, yang selanjutnya subkomponen yang lebih
menentukan dalam jalannya suatu organisasi ataupun program, diberikan skor yang
lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk
mengurangi kadar subjektivitas penilaian.
Berdasarkan data SWOT kualitatif tersebut di atas dapat
dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce
and Robinson (1998)
agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap,
yaitu:
1.
Melakukan perhitungan skor (a) dan
bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan
bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor
a.
Masing-masing poin faktor dilakukan
secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah poin faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengaruhi
penilaian terhadap poin faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai
10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor
yang paling tinggi.
b.
Masing-masing poin faktor dilaksanakan
secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu poin faktor
adalah dengan cara membandingkan
tingkat kepentingannya dengan poin faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah berupa nilai
yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya poin faktor) dibagi dengan banyaknya
jumlah poin faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah
total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e
= y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.
3.
Mencari posisi organisasi yang
ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar