WIRAUSAHA
DIMULAI DARI PELAJAR
Berdasarkan data BPS Kabupaten Sanggau, pada
tahun 2015 jumlah penduduk Sanggau yang bekerja menurut pendidikan tertinggi
yang ditamatkan sebanyak 40.082 orang yang bekerja adalah tamatan SMU atau
sederajat, dan sebanyak 7.271 orang yang bekerja adalah tamatan diploma atau
sarjana. Dari data tersebut terlihat bahwa lebih banyak tamatan SMU atau
sederajat yang langsung terjun ke dunia kerja. Artinya perlu dilakukan persiapan
lebih dini kepada pelajar SMU atau sederajat agar mereka siap menjadi pekerja
setelah mereka menamatkan pendidikannya. Persiapan itu hendaknya mengacu kepada
pembentukan pekerja yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Kewirausahaan dalam pendidikan merupakan
salah satu upaya menciptakan Wirausaha Muda Pemula. Hal ini juga ikut
menjadikan sekolah tersebut lebih bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi
usaha membaca dengan cermat peluang-peluang, melihat setiap unsur institusi
sekolah dengan adanya sesuatu yang baru atau inovatif, menggali berbagai sumber
daya secara realistik dan dapat dimanfaatkan, mengendalikan resiko yang akan
dihadapi, mewujudkan kesejahteraan (benefits) dan mendatangkan keuntungan
financial (profits). Benefits dan profits ini terutama dilihat untuk
kepentingan peserta didik.
Fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali pelajar
SMU atau sederajat ketika lulus sekolah mereka hanya ingin menjadi
seorang pegawai, sebagian ingin menjadi karyawan swasta, dan sedikit
sekali yang ingin berwirausaha. Adapun sedikitnya keinginan pelajar untuk
menjadi wirausaha dikarenakan mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha
sendiri, dan faktor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya
memiliki modal untuk berwirausaha, dan mereka kurang mampu dan mau untuk menciptakan
lapangan kerja sendiri. Dalam hal ini pendidikan kewirausahaan
(entrelpreneurship) di sekolah sangat penting dan diharapkan mampu menciptakan
jiwa-jiwa wirausaha.
Program penguatan untuk mendorong aktivitas berwirausaha
dan percepatan pertumbuhan wirausaha baru telah dicanangkan pemerintah melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan mengembangkan beragam program
kewirausahaan. Sejak tahun 2009, banyak perusahaan-perusahaan swasta yang telah
menjembatani para pelajar memasuki dunia bisnis rill melalui fasilitas-fasilitas
bisnis yang ada. Disisi lain, aktivitas ekstra kurikuler pelajar yang
sistematik juga dapat membangun motivasi dan membentuk sikap mental
kewirausahaan.
Pembinaan pelajar dalam berbagai kegiatan
minat dan bakat, keilmuan, kesejahteraan atau keorganisasian lainnya mampu
memberikan keterampilan untuk berwirausaha. Bahkan sebagian pelajar ada yang sukses
menjadi wirausaha dalam industri penerbitan karena ketika menjadi pelajar aktif
sebagai penerbit koran sekolah atau pengasuh majalah dinding di sekolah, meski
hanya sebatas artikel yang dibaca oleh pelajar di sekolah itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar