DEFINISI REGRESI
Istilah regresi untuk
pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton, dalam artikelnya yang berjudul
Family Likeness in Stature (1886). Galton menyebutkan dalam artikelnya tersebut
bahwa tinggi rata-rata badan anak yang lahir ternyata akan cenderung bergerak
mundur (regress) mendekati tinggi rata-rata badan dari populasi secara
keseluruhan, meskipun kecenderungan orangtua yang berbadan tinggi akan punya anak
berbadan tinggi ataupun orangtua berbadan pendek akan punya anak berbadan
pendek.
Hukum regressi umum dari
Galton ini kemudian dikonfirmasi oleh temannya, yaitu Karl Pearson dan A. Lee
(1903, dalam Gaspersz, 1991). Karl Pearson menggumpulkan lebih dari satu juta
rekord data tinggi badan dari anggota sejumlah keluarga. Karl Pearson menemukan
bahwa kebanyakan sebuah keluarga dengan ayah berpostur tinggi memiliki anak
yang lebih pendek, begitu juga sebaliknya yaitu keluarga dengan ayah berpostur
pendek memiliki anak yang lebih tinggi.
Berdasarkan penelitian
tersebut maka “regresi” tinggi dan
pendek badan dari seorang anak akan cenderung sama dengan tinggi rata-rata
populasi, yang dalam bahasa Galton, hal ini disebut dengan “regression to
mediocrity”. Tetapi perkembangan sekarang ini makna dari regresi telah berbeda
jauh dari apa yang telah dimaksudkan oleh Galton.
Secara umum Analisis Regresi
dapat diartikan sebagai suatu analisis tentang ketergantungan suatu variabel
kepada variabel lain yaitu variabel bebas dalam rangka untuk membuat estimasi
atau prediksi dari nilai rata-rata variabel tergantung dengan diketahuinya
nilai variabel bebas. Analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi satu
variabel tergantung berdasarkan pada satu variabel bebas disebut dengan
Analisis Regresi Sederhana. Sedangkan Analisis Regresi yang digunakan untuk
memprediksi satu variabel tergantung berdasarkan dua atau lebih variabel bebas
disebut dengan Ananlisis Regresi Berganda.
Selain analisis regresi, terdapat juga alat
analisis lain yang disebut sebagai analisis korelasi. Terdapat perbedaan antara
kedua alat analisis ini yaitu alat analisis korelasi hanya sebagai alat yang
bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antar dua variabel, sehingga
pada alat analisis korelasi tidak membedakan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung. Sedangkan pada alat analisis regresi, selain alat untuk
mengukur kekuatan hubungan antar dua variabel atau lebih, alat analisis regresi
ini juga digunakan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar