Sabtu, 19 Oktober 2019

SILSILAH RAJA-RAJA SANGGAU BERDASARKAN NOTA VAN TOELICHTING TANGGAL 25 OKTOBER 1869



SILSILAH RAJA-RAJA SANGGAU
BERDASARKAN NOTA VAN TOELICHTING
TANGGAL 25 OKTOBER 1869

Berdasarkan Nota Van Toelichting atau Nota Penjelasan tentang kontrak antara Gubernur Jenderal Belanda, Cornelis Kater dengan Panembahan Muhammad Kesuma Negara bin Sultan Anom tanggal 25 Oktober 1869 diterjemahkan yaitu Sanggau terbit dalam tahun 1616, yang sesuai dengan hari keenam belas bulan Rabiul Awwal tahun 1025 dari era Islam.
Diterbitkan oleh Sultan Awwaludin putranya Pangeran Minyak bin Demang Karang bin Demang Nutup. Sultan Awwaludin Sanggau menerbitkan negerinya setelah membuat sungai dan memotong akar pohon Sanggau, yang akar pohonnya melintang sungai yang dia buat dalam empat bulan. Satu tahun berikutnya Dia berhasil memotong akar pohon Sanggau. Sultan Awwaludin oleh penduduk negeri dinobatkan sebagai Raja pertama Sanggau dengan gelar Sultan pertama Sanggau.
Sultan Awwaludin bin Pangeran Minyak menikah dengan Dayang Puasa dari Kampung Kantu’. Dari pernikahan ini lahir empat anak, yaitu Panembahan Jubair, Abang Gani Ki Pati Busu Kesuma, Abang Jalal, dan Abang Jamal.
Abang Gani bin Sultan Awwaludin, menikah dengan putri dari Sungai Moncang bernama Dayang Mas Ratna kemudian mereka menetap disana. Terdapat suatu wilayah otoritas penduduk lokal yang menguasai sistim pemerintahan di sungai Moncang, yaitu otoritas wilayah raja-raja di daratan muara Moncang.
Wilayah otoritas raja-raja yang menguasai wilayah masyarakat lokal dibangun pada tahun 1380 oleh seorang putra agung yang berwibawa bernama pangeran Satry dengan gelar pangeran Mas Agung. Pangeran Satry Mas Agung membangun wilayah otoritas kerajaan pada masa perang melawan raja Jawa. Masyarakat patuh dan hormat pada raja agung pangeran Satry Mas Agung dan mengikuti perintah dan kata-katanya sebagai raja yang menguasai wilayah otoritas.
Dari pernikahan Abang Gani dengan Dara Mas Ratna lahir Abang Syahbudin dan Sultan Ahmad Jamaluddin Mengku Malik. Kemudian Sultan Ahmad Jamaluddin Mengku Malik bin Abang Gani memiliki empat orang putra dari beberapa orang istrinya yaitu Sultan Nata Muhammad Syamsudin dari Istri Bangsa Sanggau, dari Istri Bangsa Sangkra bernama Sultan Muhammad Kamaruddin, dari Istri Bangsa negeri Burung bernama Sultan Zainuddin, dan dari Istri Bangsa Kampong bernama Pangeran Purba Mengkiang.
Sultan Ahmad Jamaluddin mewariskan pemerintahannya kepada Sultan Muhammad Kamaruddin dan Sultan Zainuddin sebagai Raja keempat dan Raja kelima yang memerintah di tanah Sanggau. Selanjutnya sultan Muhammad Kamaruddin mewariskan kekuasaannya kepada putranya yaitu sultan Anom sebagai Raja kesepuluh yang menguasai tanah sanggau. Rakyat tanah Sanggau patuh dan tunduk pada sultan Anom. Sultan Anom kemudian mewariskan kekuasaannya kepada putranya yang di hormati rakyat yaitu panembahan Mohammad Kesuma Negara menjadi Raja kedua belas yang memerintah di tanah Sanggau.
Kelanjutan kekuasaan keturunan sultan Zainudin pada tanah Sanggau dilanjutkan oleh anaknya yang berwibawa dan tinggi ilmu pengetahuannya bernama sultan Muhammad Ali sebagai Raja kesembilan yang menguasai tanah Sanggau. Selanjutnya tanah sanggau dari sultan Muhammad Ali diwariskan kepada putranya yang berani berperang dan tinggi ilmu pengetahuannya sebagai raja tanah Sanggau bernama pangeran Abdul Pata menjadi Raja kesebelas yang menguasai tanah Sanggau.
Penguasaan raja yang baik dan luhur oleh pangeran Abdul Pata menjadi tanah Sanggau makmur dan sejahtera. Negerinya aman dan berlimpah sumber daya dan penuh ketentraman bersama rakyat yang menyayangi rajanya yang adil.
Penyerahan kekuasaan Tanah Sanggau dari pangeran Abdul Pata kepada panembahan Muhammad adalah sesuai kesepakatan perjanjian antara Gubernur Jenderal Belanda dengan panembahan Muhammad pada tanggal 30 Desember 1830. Kesepakatan perjanjian mengikat tentang penyerahan Tanah Sanggau kepada Gubernur Jenderal Belanda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...