Rabu, 16 Oktober 2019

Sejarah Asal Mula Nama Singkawang


Sejarah Asal Mula Nama Singkawang

Asal muasal nama Singkawang bermula dari kisah ketika Raja Kahhar, mertua Panembahan Singkawak tiba di Kalimantan. Raja Kahhar adalah anak raja di Baturizal Inderagiri Sumatera. Lokasi kerajaannya di Hulu sungai Hindal kiri. Pada masa itu Raja Kahhar sedang bersengketa dengan abangnya yang telah menjadi raja di Baturizal. Abang Raja Kahhar meminta dua belah pedang pusaka kerajaan warisan dari ayah mereka kepada Raja Kahhar.
Namun Raja Kahhar tidak bersedia memberikannya karena Abangnya itu telah mendapatkan warisan sebagai raja Baturizal sehingga dua belah pedang pusaka kerajaan itu adalah haknya. Karena Raja Kahhar tidak bersedia memberikan dua belah pedang pusaka kerajaan itu sehingga abang Raja Kahhar sangat marah dan akan memeranginya. Raja Kahhar kemudian meninggalkan Kerajaan Baturizal di Hulu sungai Hindal kiri itu dengan sebuah perahu penjajab bersama tiga puluh orang dan anak perempuannya yang bernama Puteri Cermin. Adapun istri Raja Kahhar, Ibunya Puteri Cermin, telah meninggal dunia ketika Puteri Cermin masih kecil.
Maka berlayarlah Raja Kahhar mengarungi lautan, hingga tiba di Kuala Negeri Sambas. Selama tiga malam di Kuala Negeri Sambas, Raja Kahhar mendapat alamat mimpi yang tidak baik. Sehingga ia berlayar lagi hingga tiba di Kuala Sungai Singkawak yang menjadi wilayah kerajaan Panembahan Singkawak. Ketika bermalam di kuala Sungai Singkawak ini, Raja Kahhar mendapat alamat mimpi yang baik yaitu ia bermimpi memegang matahari dan melihat ditempatnya itu akan menjadi kawasan bandar yang besar sehingga ia memutuskan untuk menetap di kuala Sungai Singkawak.
Adapun keberadaan Raja Kahhar di kuala Sungai Singkawak terdengar oleh Panembahan Singkawak atau Senggaok, yang kemudian mengirim utusan untuk membawa Raja Kahhar dan rombongannya ke Kuala Sangking untuk menghadap Panembahan Singkawak. Setelah bertemu menghadap Panembahan Singkawak, Raja Kahhar diminta oleh Panembahan Singkawak untuk menetap di Singkawak dengan diberikan lahan, dibangunkan rumah, dijaga kehidupannya, serta dijamu makan dan minumnya.
Selanjutnya Raja Kahhar menikahkan putrinya, Puteri Cermin dengan Panembahan Singkawak dengan persyaratan yaitu Penembahan Singkawak bersedia menikahkan tiga puluh orang laki-laki pengikut Raja Kahhar dengan wanita-wanita di negeri Singkawak. Panembahan Singkawak pun menyetujui persyaratan tersebut. Sehingga menikahlah Panembahan Singkawak dengan Puteri Cermin, begitu juga tiga puluh orang laki-laki pengikut Raja Kahhar juga menikah dengan wanita-wanita di negeri Singkawak.
Dari pernikahan Panembahan Singkawak dengan Puteri Cermin dianugerahi seorang putri bernama Emas Indrawati. Ketika telah menjadi gadis, Emas Inderawati sempat bertunangan dengan Raja Sambas yang bernama Ratu Anum Kusumayuda. Namun pertunangan tersebut tidak berlanjut hingga ke pernikahan, karena Emas Inderawati kemudian menikah dengan Raja Tanjung Pura bernama Sultan Muhammad Zainuddin. Setelah menikah, Emas Inderawati dibawa oleh Sultan Muhammad Zainuddin ke Tanjung Pura.
Adapun kawasan tempat persinggahan Raja Kahhar ketika mendapatkan alamat mimpi yang baik di Kuala Sungai Singkawak itu kemudian disebut sebagai Singkawang yang terlogatkan dari kata Singkawak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...