Sejarah Asal Mula Nama
Singkawang
Asal muasal nama Singkawang bermula dari
kisah ketika Raja Kahhar, mertua Panembahan Singkawak tiba di Kalimantan. Raja
Kahhar adalah anak raja di Baturizal Inderagiri Sumatera. Lokasi kerajaannya di
Hulu sungai Hindal kiri. Pada masa itu Raja Kahhar sedang bersengketa dengan
abangnya yang telah menjadi raja di Baturizal. Abang Raja Kahhar meminta dua
belah pedang pusaka kerajaan warisan dari ayah mereka kepada Raja Kahhar.
Namun Raja Kahhar tidak bersedia
memberikannya karena Abangnya itu telah mendapatkan warisan sebagai raja
Baturizal sehingga dua belah pedang pusaka kerajaan itu adalah haknya. Karena
Raja Kahhar tidak bersedia memberikan dua belah pedang pusaka kerajaan itu
sehingga abang Raja Kahhar sangat marah dan akan memeranginya. Raja Kahhar
kemudian meninggalkan Kerajaan Baturizal di Hulu sungai Hindal kiri itu dengan
sebuah perahu penjajab bersama tiga puluh orang dan anak perempuannya yang
bernama Puteri Cermin. Adapun istri Raja Kahhar, Ibunya Puteri Cermin, telah
meninggal dunia ketika Puteri Cermin masih kecil.
Maka berlayarlah Raja Kahhar mengarungi
lautan, hingga tiba di Kuala Negeri Sambas. Selama tiga malam di Kuala Negeri
Sambas, Raja Kahhar mendapat alamat mimpi yang tidak baik. Sehingga ia berlayar
lagi hingga tiba di Kuala Sungai Singkawak yang menjadi wilayah kerajaan Panembahan
Singkawak. Ketika bermalam di kuala Sungai Singkawak ini, Raja Kahhar mendapat
alamat mimpi yang baik yaitu ia bermimpi memegang matahari dan melihat ditempatnya
itu akan menjadi kawasan bandar yang besar sehingga ia memutuskan untuk menetap
di kuala Sungai Singkawak.
Adapun keberadaan Raja Kahhar di kuala Sungai
Singkawak terdengar oleh Panembahan Singkawak atau Senggaok, yang kemudian
mengirim utusan untuk membawa Raja Kahhar dan rombongannya ke Kuala Sangking
untuk menghadap Panembahan Singkawak. Setelah bertemu menghadap Panembahan
Singkawak, Raja Kahhar diminta oleh Panembahan Singkawak untuk menetap di
Singkawak dengan diberikan lahan, dibangunkan rumah, dijaga kehidupannya, serta
dijamu makan dan minumnya.
Selanjutnya Raja Kahhar menikahkan putrinya,
Puteri Cermin dengan Panembahan Singkawak dengan persyaratan yaitu Penembahan
Singkawak bersedia menikahkan tiga puluh orang laki-laki pengikut Raja Kahhar
dengan wanita-wanita di negeri Singkawak. Panembahan Singkawak pun menyetujui
persyaratan tersebut. Sehingga menikahlah Panembahan Singkawak dengan Puteri
Cermin, begitu juga tiga puluh orang laki-laki pengikut Raja Kahhar juga
menikah dengan wanita-wanita di negeri Singkawak.
Dari pernikahan Panembahan Singkawak dengan
Puteri Cermin dianugerahi seorang putri bernama Emas Indrawati. Ketika telah
menjadi gadis, Emas Inderawati sempat bertunangan dengan Raja Sambas yang
bernama Ratu Anum Kusumayuda. Namun pertunangan tersebut tidak berlanjut hingga
ke pernikahan, karena Emas Inderawati kemudian menikah dengan Raja Tanjung Pura
bernama Sultan Muhammad Zainuddin. Setelah menikah, Emas Inderawati dibawa oleh
Sultan Muhammad Zainuddin ke Tanjung Pura.
Adapun kawasan tempat
persinggahan Raja Kahhar ketika mendapatkan alamat mimpi yang baik di Kuala
Sungai Singkawak itu kemudian disebut sebagai Singkawang yang terlogatkan dari
kata Singkawak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar