Jumat, 30 Maret 2018

ALTAR TIWAH

ALTAR TIWAH

Altar Tiwah yang ditemukan di Kabupaten Sanggau pada umumnya sebagai tempat ritual adat masyarakat setempat. Pada Altar Tiwah tersebut terdapat simbol-simbol yang jika dibaca secara bentuk simbolnya terdapat beberapa makna kata yaitu :
1. Simbol sebagai penunjuk kata benda
2. Simbol benda bercahaya dari langit yang jatuh ke bumi.
Selanjutnya terdapat beberapa simbol Aksara yang secara sederhana berbunyi :
1. Ga – Ma  = telah rusak atau tidak beraturan
2. Gi – Min = Manusia yang memiliki dua bentuk yaitu perempuan dan laki-laki atau dapat dimaknai manusia yang memiliki dua kelamin ataupun dapat juga dimaknai sebagai wanita yang berpenampilan seperti laki-laki.
Adapun pemaknaan keseluruhan simbol-simbol tersebut secara sederhana yaitu “Jatuhnya benda bercahaya dari langit ke bumi, yang bentuknya telah rusak dan memunculkan manusia wanita yang berpenampilan seperti laki-laki”.
Adapun makna simbol-simbol tersebut jika disesuaikan pada bacaan ritual adat yang dibacakan oleh Pemangku Adat masyarakat setempat didapatkan penjelasan bahwa dalam bacaan ritual tersebut Pemangku Adat menyampaikan asal usul Leluhur mereka berasal dari Langit Tingkat ke-7. Selanjutnya di singgung juga tentang jatuhnya benda bercahaya dari langit yang dikatakan seperti butir padi yang sangat besar yang kulitnya sangat tebal dan keras seperti batu namun kulitnya tersebut telah retak dan rusak. Pada bacaan selanjutnya disinggung tentang pemunculan sosok manusia wanita yang bentuknya seperti laki-laki dari kulit padi yang telah retak atau rusak tersebut. Selanjutnya dari manusia wanita yang bentuknya seperti laki-laki ini melahirkan Leluhur-Leluhur mereka yang berada di Kapuas Hulu, Dayak Kenayatn, Bukit Semarong dan Bukti Batu Begantung.
Adapun simbol-simbol yang terdapat pada Altar Tiwah tersebut, terdapat kemiripan bentuk dan bunyi dengan Aksara-Akasara Kuno di luar Kalimantan yaitu :
1. Simbol berwarna merah pada gambar yang berbunyi ‘Nga’ memiliki kemiripan dengan bentuk dan bunyi Aksara Abugida di Sumatera Utara.
2. Simbol berwarna coklat pada gambar yang berbunyi ‘Ga’ memiliki kemiripan dengan bentuk dan bunyi Aksara Incung di Kerinci Jambi.
3. Simbol berwarna hijau pada gambar yang berbunyi ‘Ma’ memiliki kemiripan dengan bentuk dan bunyi Aksara Ulu di Sumatera Selatan.
4. Simbol berwarna biru pada gambar yang berbunyi ‘Gi’ dan ‘Min’ memiliki kemiripan dengan bentuk dan bunyi Aksara Minang di Sumatera Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...