CARA MENEMUKAN KEBENARAN
Cara untuk menemukan kebenaran
berbeda-beda. Dari berbagai cara untuk menemukan kebenaran dapat dilihat cara
yang ilmiah dan non ilmiah. Cara-cara untuk menemukan kebenaran adalah sebagai berikut:
1)
Penemuan secara
kebetulan
Penemuan kebenaran secara
kebetulan yaitu penemuan yang berlangsung tanpa disengaja. Dalam sejarah
manusia, secara kebetulan itu banyak juga yang berguna walaupun terjadinya
tidak dengan cara yang ilmiah, tidak disengaja, dan tanpa rencana.Cara ini
tidak dapat diterima dalam metode keilmuan untuk menggali pengetahuan atau
ilmu.
2)
Penemuan ‘coba dan ralat’ (trial and error)
Penemuan coba dan ralat terjadi tanpa ada kepastian
akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari. Memang ada aktivitas mencari
kebenaran, tetapi aktivitas itu seringkali mengandung unsur spekulatif atau
untung-untungan. Penemuan dengan cara ini kerap kali memerlukan waktu yang
lama, karena memang tanpa rencana, tidak terarah, dan tidak diketahui
tujuannya. Cara coba dan ralat ini tidak dapat diterima sebagai cara
yang ilmiah dalam usaha untuk mengungkapkan kebenaran.
3)
Penemuan melalui
otoritas atau kewibawaan
Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan,
misalnya orang-orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering di terima
sebagai kebenaran meskipun pendapat tersebut tidak didasarkan pada pembuktian
ilmiah. Pendapat tersebut tidak berarti tidak ada gunnya. Pendapat itu
tetap berguna, terutama dalam merangsang usaha terciptanya penemuan baru bagi
orang-orang yang menyangsikannya. Namun adakalanya pendapat tersebut
ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
4)
Penemuan secara
spekulatif
Cara ini mirip dengan cara coba dan ralat. Seseorang
yang menghadapi suatu masalah yang harus dipecahkan pada penemuan secara
spekulatif, mungkin sekali ia membuat alternatif pemecahan. Kemudian memilih
salah satu alternatif pemecahan, sekali pun tidak yakin benar mengenai
keberhasilannya.
5)
Penemuan
kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasional
Dalam menghadapi masalah, seringkali manusia akan berusaha
menganalisisnya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk
sampai pada pemecahan yang tepat. Cara berfikir yang ditempuh pada tingkat
permulaan dalam memecahkan masalah adalah dengan cara berpikir analitis dan
cara berpikir sintetis.
6)
Penemuan
kebenaran melalui penelitian ilmiah
Cara
mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah yang dilakukan melalui penelitian. Penelitian adalah penyaluran
hasrat ingin tahu pada manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran
sampai pada taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi
setiap akibat. Dan setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasannya secara
ilmiah. Pada setiap penelitian ilmiah
melekat ciri-ciri umum yaitu pelaksanaannya yang metodis harus mencapai suatu
keseluruhan yang logis dan koheren. Artinya, di tuntut adanya sistem dalam metode
maupun dalam hasilnya. Setiap peneletian ilmiah harus objektif, artinya
terpimpin oleh objek dan tidak mengalami distori kerana adanya berbagai
prasangka subjektif. Agar penelitian ilmiah dapat dijamin
objektifitasnya. Prosedur penelitian harus terbuka untuk diperiksa oleh ilmuan
yang lain. Oleh karena itu, penelitian ilmiah harus dapat dikomunikasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar