Jumat, 26 Juni 2020
Kamis, 11 Juni 2020
Selasa, 09 Juni 2020
Senin, 08 Juni 2020
Minggu, 07 Juni 2020
Rabu, 03 Juni 2020
Ikan Asin Dalam Literatur Kuno
IKAN ASIN
DALAM LITERATUR KUNO
--- TUTORIAL
MEMBUAT IKAN GEMBUNG ASIN ---
Ikan asin bagi masyarakat
Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Keberadaan Ikan asin ini terdapat
dalam beberapa literatur kuno, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Dalam Prasasti Taji tahun 901 Masehi, disebutkan makanan yang diproses dengan cara diasinkan. Disebut pula
daging asin yang dikeringkan.
2.
Dalam Prasasti Panggumulan I tahun 902 Masehi, menyebut
tumpukan ikan yang diasinkan, seperti dendeng kakap, dendeng bawal, ikan asin gembung, ikan layar atau
pari, udang, hala-hala, dan telur.
3.
Prasasti Watukura I tahun 907 Masehi, menyebut ikan kakap yang
dikeringkan.
4.
Prasasti Rukam tahun 907 Masehi, yang menyebut berbagai ikan
yang dibuat dendeng.
5.
Dalam Prasasti Sangguran tahun 928 Masehi, disebutkan
telur yang dikeringkan.
6.
Telur yang dikeringkan dan
daging asin juga disebut dalam Prasasti Jeru-Jeru tahun 930 Masehi, Prasasti Alasantan tahun 939 Masehi, dan Prasasti Paradah II tahun 943 Masehi.
Ikan yang diasinkan dalam Prasasti
itu disebut dengan istilah Grih. Adanya teknik pengawetan dengan cara diasinkan
menunjukkan pembuatan garam sudah dikenal pada masa dahulu, khususnya pada
masyarakat pesisir. Tidak hanya diasinkan, masyarakat pada masa dahulunya juga
memadukan teknik pengasinan dengan pengeringan. Produknya biasa dikenal dengan
nama ikan kering. Masyarakat menyebut ikan kering adalah Den atau Dain, artinya
dendeng atau ikan yang dikeringkan.
Dalam Prasasti Kembangarum yang berangka
tahun 824 Saka atau 902 Masehi membuktikan bahwa masyarakat pada zaman itu
sudah menyantap ikan asin. Disebutkan
juga, masyarakat pada masa itu biasa makan ikan asin dengan nasi, ditambah
beberapa jenis lauk-pauk lainnya seperti dendeng ikan, cumi-cumi, dan udang. Apa
yang telah terungkap didalam Prasasti Kembangarum ini menggambarkan kehidupan
masyarakat di pesisir Nusantara pada masa dahulu yang telah mengkonsumsi ikan
asin sebagai komoditi pangan sehari-hari.
Dalam Prasasti Rukam, Grih
atau ikan asin dan Dendain atau ikan yang dikeringkan juga digunakan sebagai
hidangan yang disajikan dalam upacara penetapan Sima atau Tanah Suci. Dari
bukti sejarah itu, ikan asin rupanya tak hanya jenis makanan yang dikonsumsi
sehari-hari, tetapi juga jadi hidangan yang disajikan dalam upacara-upacara besar.
Bahkan berdasarkan bukti sejarah tersebut, pada masa dahulu, ikan asin ini juga
merupakan makanan suci untuk persembahan dalam upacara dan menjadi bahan pangan
yang dihidangkan dan dikonsumsi kaum bangsawan.
Adapun ikan-ikan yang sering
diawetkan melalui diasinkan atau dikeringkan adalah ikan-ikan laut, sebagaimana
yang telah disebutkan dalam Prasasti Pangumulan I yang berangka tahun 902
Masehi dan Prasasti Rukam yang berangka tahun 907 Masehi. Kedua Prasasti itu
menjelaskan, tentang beberapa jenis ikan yang dijadikan ikan asin pada masa
itu. Jenis ikan yang diasinkan atau dendeng, terutama jenis-jenis ikan laut
seperti ikan gembung, ikan kakap, ikan tenggiri.
Ikan gembung yang diolah
menjadi ikan asin sebagaimana yang disebutkan dalam Prasasti Pangumulan I dan
Prasasti Rukam ternyata telah menjadi makanan pavorit sejak tahun 900-an
Masehi. Bahkan hingga sekarang ikan gembung asin menjadi salah satu ikan asin yang
selalu dicari masyarakat sebagai bahan pangan. Kemudian merujuk pada Prasasti Kembangarum bahwa
masyarakat pada zaman itu sudah biasa makan ikan gembung asin dengan nasi.
Selanjutnya merujuk juga
pada Prasasti Rukam, Grih dan Dendain atau ikan asin yang dikeringkan yang
salah satunya adalah ikan gembung asin juga digunakan sebagai hidangan yang
disajikan dalam upacara penetapan Sima atau Tanah Suci dan menjadi makanan yang
dikonsumsi kaum bangsawan.
Langganan:
Postingan (Atom)
SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU
Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...

-
TENGKORAK ATAU FOSIL MANUSIA PURBA TERTUA DI ASIA DITEMUKAN DI KALIMANTAN Beberapa Tulang atau Fosil Manusia Purba ditemukan di Ta...
-
MAKNA ISLAM DAN HURUFNYA Islam berasal dari kata ”Aslama” (menyerahkan) dan kata ”Salima” (selamat). Dapat ditarik sebuah definisi dari ka...
-
MASA PERADABAN MANUSIA DI BUMI Terdapat beberapa teori yang menyampaikan tentang masa keberadaan dan peradaban manusia di bumi yang...