Senin, 25 Mei 2020

Asal Muasal Nama Madinah



ASAL MUASAL NAMA MADINAH
--- RISALAH 100 MASJID ---

Madinah, merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah panjang. Kota Madinah sebelum Islam diisi penduduk yang berasal dari tragedi yang menimpa di masa Nabi Nuh AS, yaitu banjir besar yang menenggelamkan bumi. Diceritakan bahwa sebagian umat Nabi Nuh AS itu tenggelam terbawa banjir besar, termasuk putra Nabi Nuh, Kan’an. Sedangkan sebagian umat yang selamat, mereka ikut serta dalam bahtera kapal Nabi Nuh selama satu tahun 10 hari. Usai selamat, terdapat salah seorang pengikut Nabi Nuh bernama Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail, pergi ke sebuah tempat. Kejadian ini bertepatan pada masa 3043 sebelum Masehi, dan nama tempat yang datanginya itu pun dikenal dengan nama Yatsrib.
Dinamai Yatsrib karena merujuk pada orang pertama yang mendatangi tempat tersebut. Yatsrib di kemudian hari dikenal sebagai nama kota yang pada zaman hijrah Rasulullah diganti namanya menjadi Madinah.
Meski dalam sejarahnya Yatsrib telah mendatangi tempat itu, namun beliau tidak lama menetap di sana dan memutuskan untuk pindah ke Juhfah.  Kendati demikian, nama Yatsrib yang diabadikan menjadi sebuah kota semakin populer dan dikenal banyak orang-orang Arab di masa itu maupun masa seterusnya.
Selain para pengikut Nabi Nuh, Kota Madinah sebelum Islam juga pernah diisi dengan sejumlah kekuatan politik, salah satunya dari Dinasti Amalekit. Meski dinasti ini kekuasaannya berpusat di Mesir, namun mereka sesungguhnya mempunyai kekuatan yang tersebar di berbagai kawasan Arab lainnya. Antara lain Suriah, Yaman, Mekkah, dan juga Yatsrib. Kekuasaan Dinasti Amalekit ini mendiami Kota Yatsrib setelah pengikut Nabi Nuh bermigrasi ke Juhfah. Adapun para klan dari Dinasti Amalekit yang mendiami Yatsrib antara lain Bani Sa’ad, Bani Haf, Bani Mathar, Bani al-Azraq, hingga Bani Ghaffar.
Selanjutnya, pada tahun 622 Masehi, Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Yastrib dengan sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq, dari Makkah. Sejak saat itu, nama kota tempat tinggal mereka diubah, yakni dari Yastrib menjadi Madinah.

Wallahu a`lam.
Senin, 21 November 2011
Masjid An Nur, Jalan Pancasila  – Pontianak

-------------
Tulisan tambahan Penulis :
Tulisan tentang Asal Mula nama Madinah tersebut diatas merupakan tulisan pada tahun 2011. Disini Penulis ingin menambahkan bahwa berdasarkan tulisan tersebut bahwa peristiwa banjir besar pada masa Nabi Nuh AS terjadi pada kurun waktu tahun 3043 sebelum Masehi. Artinya jarak antara permulaan Masehi dengan peristiwa tersebut tidak sampai puluhan bahkan ratusan tahun, apalagi hingga ribuan atau jutaan tahun.
Selanjutnya, dapat diketahui berapa jarak masa antara Nabi Nuh AS dengan Nabi Adam As.
Berdasarkan Silsilah Nabi Muhammad SAW dalam kitab al-Sirah al-Nabawiyyah, karya Imam Ibnu Hisyam bahwa silsilah dari Nabi Nuh AS hingga kepada Nabi Adam AS adalah Nabi Nuh AS bin Lamak bin Mattu Syalakh bin Akhnunkh—dia adalah Nabi Idris, bani Adam pertama yang dianugerahi kenabian dan baca tulis—bin Yard bin Malayil bin Qainan bin Yanisy bin Syits bin Adam 'alaihis salam.
Dalam silsilah Nabi Nuh AS tersebut terlihat bahwa jarak antara Nabi Nuh AS dengan Nabi Adam AS adalah berjarak sembilan generasi, yang diperkirakan berjarak antara 2000 – 4000 tahun. Sehingga jika disambungkan dengan masa ketika terjadi banjir besar tahun 3043 SM, maka jarak antara permulaan Masehi dengan masa Nabi Adam AS adalah antara 5000 – 7000 tahun.
Dalam sebuah riwayat ada yang menyebutkan bahwa ketika Nabi Idris AS lahir, Nabi Adam AS masih hidup, karena Nabi Adam AS umurnya mencapai 1000 tahun. Selanjutnya tinggal dilihat jarak antara Nabi Idris AS dengan Nabi Nuh AS yaitu berjarak 3 generasi yang dalam riwayat disebutkan berjarak 1711 tahun. Artinya jika disambungkan maka jarak antara Nabi Adam AS hingga ke Nabi Nuh AS adalah 2711 tahun.
Berdasarkan hitungan tersebut maka jika disambungkan dengan peristiwa banjir besar masa Nabi Nuh tahun 3043 SM kemudian ditambahkan 2711, maka jarak antara keberadaan Nabi Adam AS dengan permulaan Masehi adalah 5754 tahun.
Jika hitungan masa tersebut diatas dilanjutkan hingga pada masa sekarang ini, dimana sekarang adalah tahun 2020, maka jumlahnya adalah 7774 tahun.
Jadi baru sekitar 7000-an tahun lebih keberadaan manusia di muka bumi.

Demikian, Wallahu a`lam.
Tomi, S.Pd.,M.E.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUNGKUI THE TRADITIONAL CULINARY OF SANGGAU

Sungkui is a traditional Sanggau food made of rice wrapped in Keririt leaves so that it is oval and thin and elongated. Sungkui is a typical...